1400 Tahun Yang Lalu Al-Quran Mengatakan Matahari Terbit Dari Timur


Al-Quranul Karim diturunkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala sekitar 1400 tahun yang lalu atau sama dengan 14 abad yang lalu. Masa di mana ilmu pengetahuan dan sains belum berkembang pesat, saat dimana mikroskop dan teleskop belum diciptakan, bahkan untuk berkomunikasi masih melalui surat. Tetapi Al-Quran yang merupakan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyimpan banyak ilmu pengetahuan dan sains yang baru terungkap ratusan tahun setelah Al-Quran diturunkan. Misalnya saja tentang proses penciptaan (kejadian) manusia yang secara jelas dan lengkap diterangkan Al-Quran.

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (Q.S. Al-Mu’minuun : 12-14)

Para ilmuwan di bidang Biologi khususnya di bidang embriologi tidak pernah menyangkal ayat di atas, bahkan sebagian mereka merasa takjub akan mukjizat ini. Itulah salah satu bukti bahwasannya Al-Quranul Karim adalah benar-benar wahyu dan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bukti lainnya adalah ternyata 1400 tahun yang lalu Al-Quran sudah menjelaskan bahwasannya matahari itu terbit dari timur.

Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan." Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Baqarah : 258)

Di ayat tersebut menjelaskan tentang perdebatan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalaam dengan Raja Namrudz yang membahas tentang Tuhannya Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam menjelaskan bahwasannya Tuhannya ialah Yang menghidupkan dan mematikan, kemudian Raja Namrudz juga menjawabnya bahwa dia juga mampu menghidupkan dan mematikan. Maksudnya Raja Namrudz menghidupkan ialah membiarkan hidup, dan yang dimaksudnya dengan mematikan ialah membunuh. Perkataan itu untuk mengejek Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam. Setelah itu Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam menjelaskan bahwasannya Allah Subhanahu Wa Ta’ala menerbitkan matahari dari timur dan menantang Raja Namrudz kalau dia mampu maka coba terbitkan matahari itu dari barat, maka Raja Namrudz pun terdiam.

Dari ayat di atas, Allah Subhanahu Wa Ta’ala ingin menjelaskan bahwasannya matahari diterbitkan dari timur tetapi melalui lisan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam. Maka dari itu secara tidak langsung Al-Quran mengatakan bahwasannya matahari itu terbit dari timur.


Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar