Tidak diragukan lagi bahwa Al-Quran adalah firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sehingga isinya merupakan suatu kebenaran mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Al-Quran bukan hanya berbicara mengenai perintah dan larangan saja, tapi lebih dari itu bahwa Al-Quran menjelaskan segala sesuatu.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Q.S. Yusuf : 111)
Tahukah kamu ternyata Al-Quran membahas dan menyebutkan tentang beberapa jenis rasa, apa sajakah itu? Mari kita simak selengkapnya.
1. Rasa Pahit
Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. (Q.S. Al-Furqaan : 53)
2. Rasa Asin
Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur. (Q.S. Faathir : 12)
3. Rasa Tawar
dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air tawar? (Q.S. Al-Mursalaat : 27)
Dari ayat di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwasannya Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan banyak rasa dengan berbagai kegunaan, misalnya :
- Air mata kita diciptakan berasa asin yang berfungsi untuk menjaga kondisi mata agar tetap stabil.
- Air telinga diciptakan berasa pahit yang berfungsi agar hewan-hewan kecil tidak mudah masuk ke dalam rongga telinga kita. Karena setiap kali ada hewan kecil yang berusaha untuk masuk ke dalamnya, pasti ia akan segera berbalik mencari jalan keluar.
- Air liur kita diciptakan berasa tawar yang berfungsi agar kita dapat mencicipi berbagai rasa jenis sesuai dengan rasa aslinya, karena bila rasanya tidak tawar pasti rasanya akan berubah. Misalnya orang yang air liurnya menjadi pahit karena ada penyakit, maka segala sesuatu yang dicicipinya akan terasa pahit padahal sebenarnya tidak pahit.
Maka sudah seharusnya kita merenungi ayat ini lebih banyak
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Q.S. Ar-Rahmaan)
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar