Keutamaan dan Keistimewaan Angka Sepuluh di Al-Quran


Di dalam Al-Quran Allah Subhanahu Wa Ta’ala banyak menyebutkan berbagai angka, seperti satu, dua, tiga, empat, tujuh, sampai dengan ribuan. Ini membuktikan pengetahuan Al-Quran yang begitu luas, yang terbentang dari timur sampai ke barat. Inilah pengetahuan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang tiada tandingannya. Kali ini Ilmu Dari Al-Quran akan membahas tentang keutamaan dan keistimewaan angka sepuluh di Al-Quranul Hakim.

1. Allah Ta’ala bersumpah dengan malam yang sepuluh

dan malam yang sepuluh, (Q.S. Al-Fajr : 2)

Malam yang sepuluh itu ialah malam sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan. Dan ada pula yang mengatakan sepuluh yang pertama dari bulan Muharram termasuk di dalamnya Hari Assyura. Ada pula yang mengatakan bahwa malam sepuluh itu ialah sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah.

2. Sepuluh orang yang miskin

Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). (Q.S. Al-Maa’idah : 89)

3. Balasan kebaikan adalah 10 kali lipat

Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (Q.S. Al-An’aam : 160)

4. Penyempurnaan wahyu kepada Nabi Musa ‘Alaihissalam

Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan." (Q.S. Al-A’raaf : 142)

5. Tantangan Allah Ta’ala tentang Al-Quran

Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar." (Q.S. Huud : 13)

6. Perjanjian Nabi Syu’aib ‘Alaihissalam dengan Nabi Musa ‘Alaihissalam

katalah dia (Syu'aib): "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang- orang yang baik." (Q.S. Al-Qashash : 27)

Itulah beberapa keutamaan dan keistimewaan angka sepuluh di dalam Al-Quran, mudah-mudahan menambah wawasan dan pengetahuan kita.


Semoga bermanfaat.

Penyebutan Rukuk di Dalam Al-Quranul Karim


Di dalam sholat ada beberapa gerakan yang dilakukan ketika melaksanakan sholat, seperti takbiratul ihram, ruku’, sujud, duduk tasyahud awal, duduk tasyahud akhir, salam dan lain-lain.

Rukuk adalah gerakan membungkuk dengan meluruskan punggung sambil membaca tasbih. Di dalam Al-Quranul Karim Allah Subhanahu Wa Ta’ala banyak menyebut tentang ruku’, baik itu berupa perintah ataupun tentang suatu peristiwa.

Yang pertama

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku' (Q.S. Al-Baqarah : 43)

Ayat ini memerintahkan untuk ruku’ bersama orang-orang yang ruku’ alias sholat berjamaah.

Yang kedua

Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (Q.S. Al-Baqarah : 125)

Ayat ini membahas tentang perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk membersihkan rumah-Nya (Ka’bah) untuk orang yang thawaf, I’tikaf, ruku’ ataupun sujud.

Yang ketiga

Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku' (Q.S. Ali ‘Imran : 43)

Di ayat ini Allah Ta’ala memerintahkan kepada Maryam binti ‘Imran, yaitu Ibunda Nabi ‘Isa ‘alaihissalam untuk sholat berjamaah bersama orang-orang yang ruku’ dan sujud.

Yang keempat

Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu. (Q.S. At-Taubah : 112)

Yang kelima

Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud. (Q.S. Al-Hajj : 26)

Yang keenam

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. Al-Fath : 29)

Ayat ini menceritakan tentang sifat-sifat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan sahabat-sahabatnya di dalam Taurat dan Injil.

Yang ketujuh

Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Rukuklah, niscaya mereka tidak mau ruku' (Q.S. Al-Mursalaat : 48)

Demikianlah ayat-ayat yang membicarakan tentang ruku’ beserta penyebutannya di dalam Al-Quranul Karim. Mari kita memperbanyak ruku’ dan sujud kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dalam rangka takut, ibadah, taat, memuji, patuh, bersyukur kepada-Nya


Semoga bermanfaat.

Semakin Hari Kita Semakin Cepat Menjumpai Ajal Kita


Wahai saudara-saudaraku, sesungguhnya takdir seluruh makhluk Allah Subhanahu Wa Ta’ala sudah ditetapkan-Nya di dalam Lauh Mahfudzh, termasuklah kebahagiaan, rezeki, jodoh, dan kematian.

Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah. (Q.S. Faathir : 11)

Umur seseorang tidak akan ditambah ataupun dikurangi karena sudah ada ketetapan dari Allah Tabaraka Wa Ta’ala.

Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (Q.S. Al-A’raaf : 34)

Sadarkah kita saudaraku? Ketika kita sedang menikmati indahnya hidup, menikmati makanan yang enak dan lezat, menikmati kekayaan dan perhiasan kita, menikmati rumah yang mewah, semakin lama maka kita akan semakin cepat menjumpai ajal kita.

Mengapa bisa begitu? Contohnya Allah Ta’ala menetapkan usia si Fulan 24 tahun, sekarang si Fulan berusia 23 tahun. Lalu dia melewati beberapa hari dan beberapa minggu sampai suatu saat 2 hari lagi dia akan berusia 24 tahun. Bukankah semakin hari kita semakin menuju kepada ajal kita? Tentu saja iya.

Untuk lebih mudahnya kita ibaratkan diri kita seorang musafir, Jakarta adalah dunia dan Bandung adalah pintu kematian. Jadi misalnya seorang musafir melakukan perjalanan dari ke Jakarta dan berakhir di Kota Bandung. Jika dia terus berjalan dan terus berjalan berapa lama pun itu, maka semakin dekat pula musafir tersebut sampai di Kota Bandung.

Lantas apakah kita hanya duduk manis menikmati kemewahan hidup di dunia ini? Tidak saudaraku, Allah tidak menjadikan hidup untuk itu.

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, (Q.S. Al-Mulk : 2)

Wahai saudara-saudaraku, ingatlah bahwasannya umur kita sudah ada ketetapannya, tanpa kita menunggu pun ajal nanti akan menemui kita. Persiapkanlah bekal dengan sebaik-baiknya.


Semoga bermanfaat.

Penyebutan 25 Nabi dan Rasul di Al Quranul Karim


Seperti yang kita ketahui, ada 25 Nabi yang disebutkan dan diceritakan Al-Quranul Karim. Sebenarnya ada ribuan nabi yang diturunkan Allah Ta’ala di muka bumi ini, tetapi sebagiannya ada yang diceritakan kepada kita dan ada yang tidak.

Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil. (Q.S. Al-Mu’min : 78)

Berikut adalah 25 nabi tersebut.

1. Nabi Adam ‘Alaihissalam

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Baqarah : 37)

2. Nabi Idris ‘Alaihissalam

Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. (Q.S. Maryam : 56)

3. Nabi Nuh ‘Alaihissalam

Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): "Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih", (Q.S. Nuh : 1)

4. Nabi Hud ‘Alaihissalam

Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" (Q.S. Al-A’raaf : 65)

5. Nabi Shaleh ‘Alaihissalam

Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih." (Q.S. Al-A’raaf : 73)

6. Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (Q.S. Ibrahim : 35)

7. Nabi Luth ‘Alaihissalam

Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" (Q.S. Al-A’raaf : 80)

8. Nabi Isma’il ‘Alaihissalam

Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. (Q.S. Maryam : 54)

9. Nabi Ishaq ‘Alaihissalam

Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh. (Q.S. Ash-Shaaffaat : 112)

10. Nabi Ya’qub ‘Alaihissalam

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (Q.S. Al-Baqarah : 132)

11. Nabi Yusuf ‘Alaihissalam

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (Q.S. Yusuf : 4)

12. Nabi Ayyub ‘Alaihissalam

Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan." (Q.S. Shaad : 41)

13. Nabi Syu’aib ‘Alaihissalam

(yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu'aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu; orang-orang yang mendustakan Syu'aib mereka itulah orang-orang yang merugi. (Q.S. Al-A’raaf : 92)

14. Nabi Musa ‘Alaihissalam

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun." (Q.S. Al-Kahfi : 60)

15. Nabi Harun ‘Alaihissalam

Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu. itu dan sesungguhnya Tuhanmu ialah (Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku." (Q.S. Thaahaa : 90)

16. Nabi Dzulkifli ‘Alaihissalam

Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 85)

17. Nabi Dawud ‘Alaihissalam

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Dawud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Dawud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (Q.S. Saba’ : 10)

18. Nabi Sulaiman ‘Alaihissalam

Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat. (Q.S. Shaad : 34)

19. Nabi Ilyas ‘Alaihissalam

Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul. (Q.S. Ash-Shaaffaat : 123)

20. Nabi Ilyasa’ ‘Alaihissalam

Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik. (Q.S. Shaad : 48)

21. Nabi Yunus ‘Alaihissalam

Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (Q.S. Ash-Shaaffaat : 139)

22. Nabi Zakariyya ‘Alaihissalam

Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa." (Q.S. Ali ‘Imran : 38)

23. Nabi Yahya ‘Alaihissalam

Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 90)

23. Nabi ‘Isa ‘Alaihissalam

Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezki Yang Paling Utama." (Q.S. Al-Maa’idah : 114)

25. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (Q.S. Ali ‘Imran : 144)

Itulah 25 Nabi dan Rasul yang disebutkan Al-Quran dan beberapa ada yang diceritakan dan beberapa ada yang tidak diceritakan.


Semoga bermanfaat.

Al-Quran Mengajarkan Kepada Kita "Jadilah Pemaaf"


Tidak diragukan lagi bahwasannya Al-Quran adalah Kitab yang mulia, yang diturunkan dari sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Mulia. Al-Quran adalah kitab yang mengajari kita begitu banyak hal-hal baik dan penuh hikmah, bahkan Allah Ta’ala bersumpah dengan Al-Quran-Nya.

Demi Al Quran yang penuh hikmah, (Q.S. Yaasiin : 2)

Demi Kitab (Al Quran) yang menerangkan. (Q.S. Az-Zukhruf : 2)

Semua yang diperintahkan Al-Quran mengandung hal baik dan segala yang dilarang Al-Quran mengandung hal buruk, karena dia adalah benar-benar firman Tuhan Yang Maha Esa, Allah Tabaraka Wa Ta’ala. Di dalam Al-Quran, kita diajarkan untuk menjadi seorang pemaaf sebagaimana firman-Nya.

Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (Q.S. Al-A’raaf : 199)

Jadilah pemaaf, begitulah kata Al-Quran yang penuh dengan makna dan hikmah. Ayatnya tidak berhenti sampai di situ, seiring dengan perintah itu Al-Quran juga memerintahkan untuk mengerjakan perbuatan ma’ruf (perbuatan baik) dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh, yang bermakna agar jangan mengikuti orang-orang yang berperilaku bodoh.

Begitu indahnya perintah Al-Quran dengan urutan yang begitu baiknya,
1. Jadilah pemaaf
2. Suruhlah orang berbuat baik
3. Hindarilah perilaku orang-orang bodoh.

Al-Quran menjadikan sifat pemaaf menjadi nomor 1, sebelum perintah menyuruh orang berbuat baik dan menghindari perilaku orang yang bodoh. Kenapa? Karena kita harus menjadi hamba-hamba Allah yang memaafkan kesalahan orang lain, ikhlas dengan tindakan-tindakan orang lain kepada kita, tidak mudah marah, tidak mudah tersinggung, lalu setelah itu baru kita menyuruh orang berbuat baik dan menghindari perilaku orang yang bodoh. Bagaimana mungkin kita menyuruh orang berbuat baik sementara kita tidak berusaha menjadi orang baik yang salah satu contohnya menjadi seorang pemaaf.

Dengan sikap ini kita dapat menggapai cinta Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S. Ali ‘Imran : 134)

Kita berdo’a kepada Allah Ta’ala agar menjadikan kita hamba-hamba yang pemaaf dan senantiasa menyuruh orang berbuat baik serta menjauhi akhlak orang-orang yang bodoh.

Semoga bermanfaat.


Nama-Nama Lain Hari Kiamat Pada Nama Surah Al-Quran


Hari Kiamat adalah saat di mana bumi dihancurkan dengan sehancur-hancurnya oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Di dalam Al-Quran, Allah Ta’ala menamakan beberapa Surat yang memiliki makna sama dengan Hari Kiamat. Apa saja suratnya? Mari kita lihat selengkapnya.

1. Surah Al-Waqi’ah (Surat ke-56)

2. Surah Al-Haaqqah (Surat ke-69)

3. Surah Al-Qiyaamah (Surat ke-75)

4. Surah Al-Qaari’ah (Surat ke-101)

Banyaknya nama-nama lain Hari Kiamat di Al-Quran menunjukkan huru-hara Hari Kiamat yang begitu besar. Banyak sekali peristiwa-peristiwa ataupun kejadian saat Hari Kiamat terjadi.

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (Q.S. Al-A’raaf : 187)

dan apabila gunung-gunung telah dihancurkan menjadi debu, (Q.S. Al-Mursalaat : 10)

Dan masih banyak lagi, itulah salah satu tujuan Al-Quran sebagai pemberi peringatan, yaitu peringatan tentang Hari Kiamat

Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: "Dia Muhammad mengada-adakannya." Sebenarnya Al-Quran itu adalah kebenaran dari Rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk. (Q.S. As-Sajdah : 3)

Maka dari itu saudara-saudaraku, mari kita persiapkan diri kita untuk menghadapi Hari Kiamat kelak. Karena Hari Kiamat tidak menunggu taubatmu.


Semoga bermanfaat.

Nama Lengkap dan Asal Dari 10 Ahli Hadits Terkenal


Kali ini blog Ilmu Dari Al-Quran akan membahas sedikit tentang beberapa ahli hadits terkenal yang sangat berpengaruh di dunia. Kita hanya akan membahas 10 saja pada tulisan ini.

1. Imam Malik Rahimahullah

Nama lengkap beliau adalah Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris al-Asbahi. Beliau lahir di Kota Madinah pada tahun 712 Masehi dan wafat pada tahun 796 Masehi.

2. Imam Hanafi Rahimahullah

Nama lengkap beliau adalah Abu Hanifah An-Nu’man Taimillah bin Tsa’labah. Imam Hanafi Rahimahullah berasal dari keturunan bangsa Persi. Beliau dilahirkan pada tahun 80 Hijriyah pada masa shigharus shahabah dan para ulama berselisih pendapat tentang tempat kelahiran Imam Abu Hanifah Rahimahullah, menurut penuturan anaknya Hamad bin Abu Hadifah bahwa Zuthi berasal dari kota Kabul dan dia terlahir dalam keadaan Islam. Ada juga yang mengatakan dari Anbar, yang lainnya mengatakan dari Turmudz dan yang lainnya lagi mengatakan beliau dari Babilonia.

3. Imam Syafi’i Rahimahullah

Nama dari Imam Syafi’i adalah Muhammad dengan kun-yah Abu Abdillah. Nasab beliau secara lengkap adalah Muhammad bin Idris bin al-‘Abbas bin ‘Utsman bin Syafi‘ bin as-Saib bin ‘Ubayd bin ‘Abdu Zayd bin Hasyim bin al-Muththalib bin ‘Abdu Manaf bin Qushay. Nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pada diri ‘Abdu Manaf bin Qushay. Dengan begitu, beliau masih termasuk sanak kandung Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam karena masih terhitung keturunan paman-jauh beliau , yaitu Hasyim bin al-Muththalib.

4. Imam Hanbali Rahimahullah

Nama beliau adalah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal. Beliau lahir di Kota Baghdad, pada tahun 780 Masehi dan wafat pada tahun 855 Masehi. Beliau adalah murid dari Imam Syafi'i Rahimahullah

5. Imam Bukhari Rahimahullah

Nama lengkap beliau adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Badrdizbah Al-Ju'fiy Al Bukhari, namun beliau lebih dikenal dengan nama Bukhari. Beliau lahir di Kota Bukhara, Uzbekistan, Asia Tengah pada hari Jumat, tepatnya pada tanggal 13 Syawal 194 Hijriyah atau 21 Juli 810 Masehi.

6. Imam Muslim Rahimahullah

Nama lengkap beliau adalah Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al Qusyairi an Naisaburi. Beliau lahir di Kota Naisabur pada tahun 202 Hijriyah atau 817 Masehi.

7. Imam Tirmizi Rahimahullah

Nama lengkap beliau adalah Imam Al-Hafiz Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin Ad-Dahhak As-Sulami At-Tirmizi. Beliau lahir di Kota Tirmiz pada tahun 279 Hijriyah.

8. Imam Al-Baihaqi Rahimahullah

Nama lengkap beliau adalah Imam Al-Hafith Al-Mutaqin Abu Bakr Ahmed ibn Al-Hussein ibn Ali ibn Musa Al Khusrujardi Al-Baihaqi. Beliau berasal dari Khurasan yaitu desa kecil di pinggiran Kota Baihaq.

9. Imam An-Nawawi Rahimahullah

Nama beliau adalah Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria. Beliau dilahirkan di Nawa, sebuah kampung di daerah Dimasyq (Damaskus) yang sekarang merupakan ibukota Suriah pada bulan Muharram tahun 631 Hijriyah.

10. Syeikh Al-Albani Rahimahullah

Nama lengkap beliau adalah Abu Abdirrahman Muhammad Nashiruddin bin Nuh al-Albani dan yang lebih dikenal dengan nama Syeikh Al-Albani. Beliau lahir di kota Ashqadar (ibukota Albania masa lampau) pada tahun 1333 Hijriyah.

Itulah info singkat mengenai 10 pakar hadits yang sangat terkenal. Semoga jasa-jasa dan apa yang telah dilakukan oleh ahli-ahli hadits ini mendapat ganjaran surga dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin.


Semoga bermanfaat.

Anjuran Berdo'a Dengan Menyebut Asmaul Husna Allah Ta'ala


Siapa di sini yang suka berdoa? Mudah-mudahan kita semuanya suka dan senang berdo’a kepada Allah ‘Azza Wa Jalla, Tuhan kita semua. Allah itu berbeda dengan manusia, jikalau manusia mungkin semakin banyak yang meminta kepadanya maka dia semakin marah, tetapi jikalau kita meminta kepada Allah maka Allah pun semakin senang kepada kita. Bahkan Allah menyuruh kita berdo’a kepada-Nya dan menyebut orang sombong kita orang yang tidak mau berdo’a kepada-Nya dan akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam.

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Q.S. Al-Mu’min : 60)

Kenapa Allah Ta’ala menyebutnya sombong? Karena kita itu membutuhkan Allah, kita butuh pertolongan-Nya, kita butuh petunjuk-Nya, kita butuh rahmat-Nya, kita butuh rezeki dari-Nya dan masih banyak yang lainnya.

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (Q.S. Al-Ikhlash : 2)

Al-Quran mengajarkan kepada kita untuk berdo’a kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan menyebut asma-Nya dan asmaul husna-Nya, yaitu nama-nama baik dan indah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik), (Q.S. Thaahaa : 8)

Hanya milik Allah asmaaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. Al-A’raaf : 180)

Di ayat lain seakan Allah Ta’ala ingin menegaskan sekali lagi untuk berdo’a dengan menyebut asmaul husna-Nya.

Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu." (Q.S. Al-Israa’ : 110)

Bagaimana contohnya?

Contohnya, kita berdoa “Ya Allah Ya Tuhanku, Ya Allah Yang Maha Pengasih, Ya Allah Yang Maha Suci, aku memohon rezeki pada-Mu Ya Robb, Engkau adalah Pemberi Rezeki, Engkau adalah maha Penyayang, Ya Allah Yang Maha Pengampun, ampunilah aku dan kedua orang tuaku sebagaimana mereka menyayangi aku di waktu kecil.”

Itu adalah contohnya, atau kita bisa menggunakan lafadz arabnya seperti Ar-Rahman, Al-Hakim, As-Salam, As-Sami’, Al-Malik, dan lain-lain. Berikut adalah 99 Asmaul Husna Allah Ta'ala

No.NamaArabIndonesia
AllahاللهAllah
1Ar RahmanالرحمنYang Maha Pengasih
2Ar RahiimالرحيمYang Maha Penyayang
3Al MalikالملكYang Maha Merajai (bisa di artikan Raja dari semua Raja)
4Al QuddusالقدوسYang Maha Suci
5As SalaamالسلامYang Maha Memberi Kesejahteraan
6Al Mu`minالمؤمنYang Maha Memberi Keamanan
7Al MuhaiminالمهيمنYang Maha Mengatur
8Al `AziizالعزيزYang Maha Perkasa
9Al JabbarالجبارYang Memiliki Mutlak Kegagahan
10Al MutakabbirالمتكبرYang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran
11Al KhaliqالخالقYang Maha Pencipta
12Al Baari`البارئYang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
13Al MushawwirالمصورYang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
14Al GhaffaarالغفارYang Maha Pengampun
15Al QahhaarالقهارYang Maha Memaksa
16Al WahhaabالوهابYang Maha Pemberi Karunia
17Ar RazzaaqالرزاقYang Maha Pemberi Rezeki
18Al FattaahالفتاحYang Maha Pembuka Rahmat
19Al `AliimالعليمYang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
20Al QaabidhالقابضYang Maha Menyempitkan (makhluknya)
21Al BaasithالباسطYang Maha Melapangkan (makhluknya)
22Al KhaafidhالخافضYang Maha Merendahkan (makhluknya)
23Ar Raafi`الرافعYang Maha Meninggikan (makhluknya)
24Al Mu`izzالمعزYang Maha Memuliakan (makhluknya)
25Al MudzilالمذلYang Maha Menghinakan (makhluknya)
26Al Samii`السميعYang Maha Mendengar
27Al BashiirالبصيرYang Maha Melihat
28Al HakamالحكمYang Maha Menetapkan
29Al `AdlالعدلYang Maha Adil
30Al LathiifاللطيفYang Maha Lembut
31Al KhabiirالخبيرYang Maha Mengenal
32Al HaliimالحليمYang Maha Penyantun
33Al `AzhiimالعظيمYang Maha Agung
34Al GhafuurالغفورYang Maha Memberi Pengampunan
35As SyakuurالشكورYang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
36Al `AliyالعلىYang Maha Tinggi
37Al KabiirالكبيرYang Maha Besar
38Al HafizhالحفيظYang Maha Memelihara
39Al MuqiitالمقيتYang Maha Pemberi Kecukupan
40Al HasiibالحسيبYang Maha Membuat Perhitungan
41Al JaliilالجليلYang Maha Luhur
42Al KariimالكريمYang Maha Pemurah
43Ar RaqiibالرقيبYang Maha Mengawasi
44Al MujiibالمجيبYang Maha Mengabulkan
45Al Waasi`الواسعYang Maha Luas
46Al HakiimالحكيمYang Maha Maka Bijaksana
47Al WaduudالودودYang Maha Mengasihi
48Al MajiidالمجيدYang Maha Mulia
49Al Baa`itsالباعثYang Maha Membangkitkan
50As SyahiidالشهيدYang Maha Menyaksikan
51Al HaqqالحقYang Maha Benar
52Al WakiilالوكيلYang Maha Memelihara
53Al QawiyyuالقوىYang Maha Kuat
54Al MatiinالمتينYang Maha Kokoh
55Al WaliyyالولىYang Maha Melindungi
56Al HamiidالحميدYang Maha Terpuji
57Al MuhshiiالمحصىYang Maha Mengalkulasi (Menghitung Segala Sesuatu)
58Al Mubdi`المبدئYang Maha Memulai
59Al Mu`iidالمعيدYang Maha Mengembalikan Kehidupan
60Al MuhyiiالمحيىYang Maha Menghidupkan
61Al MumiituالمميتYang Maha Mematikan
62Al HayyuالحيYang Maha Hidup
63Al QayyuumالقيومYang Maha Mandiri
64Al WaajidالواجدYang Maha Penemu
65Al MaajidالماجدYang Maha Mulia
66Al WahidالواحدYang Maha Tunggal
67Al AhadالاحدYang Maha Esa
68As ShamadالصمدYang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
69Al QaadirالقادرYang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
70Al MuqtadirالمقتدرYang Maha Berkuasa
71Al MuqaddimالمقدمYang Maha Mendahulukan
72Al Mu`akkhirالمؤخرYang Maha Mengakhirkan
73Al AwwalالأولYang Maha Awal
74Al AakhirالأخرYang Maha Akhir
75Az ZhaahirالظاهرYang Maha Nyata
76Al BaathinالباطنYang Maha Ghaib
77Al WaaliالواليYang Maha Memerintah
78Al Muta`aaliiالمتعاليYang Maha Tinggi
79Al BarruالبرYang Maha Penderma (Maha Pemberi Kebajikan)
80At TawwaabالتوابYang Maha Penerima Tobat
81Al MuntaqimالمنتقمYang Maha Pemberi Balasan
82Al AfuwwالعفوYang Maha Pemaaf
83Ar Ra`uufالرؤوفYang Maha Pengasuh
84Malikul Mulkمالك الملكYang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)
85Dzul Jalaali Wal Ikraamذو الجلال و الإكرامYang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86Al MuqsithالمقسطYang Maha Pemberi Keadilan
87Al Jamii`الجامعYang Maha Mengumpulkan
88Al GhaniyyالغنىYang Maha Kaya
89Al MughniiالمغنىYang Maha Pemberi Kekayaan
90Al MaaniالمانعYang Maha Mencegah
91Ad DhaarالضارYang Maha Penimpa Kemudharatan
92An Nafii`النافعYang Maha Memberi Manfaat
93An NuurالنورYang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
94Al HaadiiالهادئYang Maha Pemberi Petunjuk
95Al Badii’البديعYang Maha Pencipta Yang Tiada Bandingannya
96Al BaaqiiالباقيYang Maha Kekal
97Al WaaritsالوارثYang Maha Pewaris
98Ar RasyiidالرشيدYang Maha Pandai
99As ShabuurالصبورYang Maha Sabar

Kenapa kita dianjurkan menggunakan asmaul husna dalam berdo’a? Karena bisa saja dengan asmaul husna ini do’a kita terijabah ataupun lebih cepat dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Ketahuilah sesungguhnya Dia amat menyukai hamba-hamba-Nya yang berdoa menggunakan nama-nama-Nya yang indah dengna bermaksud memuji dan mengagungkan asma-Nya.


Semoga bermanfaat.