Kisah Qarun Yang Mati Ditelan Bumi Bersama Kesombongan dan Hartanya


Qarun adalah seseorang yang hidup pada zaman Nabi Musa ‘Alaihissalam, bahkan termasuk kerabat beliau karena Qarun adalah seorang anak dari Paman Nabi Musa ‘Alaihissalam. Sebagian di antara kita mungkin pernah mendengar ceritanya bahkan hafal riwayat kehidupan dari Qarun ini. Qarun pada mulanya adalah seorang yang sangat sholeh, taat kepada Taurat, senantiasa mengamalkan Taurat dan mengikuti ajaran yang dibawa Nabi Musa ‘Alaihissalam, dan lain-lain. Tetapi ketika Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikannya harta yang begitu banyak dan melimpah ruah, dia pun 180 derajat berubah dari sebelumnya. Dia berubah menjadi sosok yang sombong dan melupakan banyak ajaran Taurat. Orang-orang di sekitarnya pun menasehatinya agar jangan menjadi orang yang sombong, karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.

Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri." (Q.S. Al-Qashash : 76)


Tetapi ketika dinasehati oleh orang-orang apa katanya? Dia menjawab dengan begitu angkuh dan sombongnya

Qarun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku." Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka. (Q.S. Al-Qashash : 78)

Qarun berkata bahwasannya dia diberi harta itu karena ilmunya, karena pengetahuannya, dan dari dirinya sendiri. Tapi dia melupakan suatu hal, bahwasannya itu semua datang dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui. (Q.S. Asy-Syu’araa’ : 132)

Lalu setelah itu Qarun keluar dari rumahnya menunjukkan kekayaan dan harta yang dimilikinya kepada orang-orang dengan kesombongannya

Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar." (Q.S. Al-Qashash : 79)

Orang-orang yang melihatnya bahkan berharap agar mereka juga memiliki kekayaan yang serupa, padahal ketahuilah itu hanyalah kesenangan dunia dan bersifat binasa, tidak akan kekal dan tidak akan dibawa mati.

Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar." (Q.S. Al-Qashash : 80)
Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala melaknatnya, karena pahala dari Allah lebih baik daripada harta dan kesenangan dunia yang bersifat tidak kekal.

Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (Q.S. Al-Qashash : 81)

Maka Allah Ta’ala Yang Maha Kuasa menghancurkan dan membenamkan Qarun bersama harta-hartanya ke dalam bumi, yang menunjukkan murka Allah kepada orang-orang yang sombong dan tidak menggunakan pemberian Allah dengan sebaik-baiknya.

Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Qarun itu, berkata: "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah)." (Q.S. Al-Qashash : 82)

Ketika melihat adzab kepada Qarun, orang-orang yang dulunya menginginkan seperti Qarun segera bertaubat kepada Allah dan mengagungkan-Nya, bahwasannya jikalau mereka seperti Qarun maka mereka juga akan dibinasakan oleh Allah Ta’ala. Karena ketahuilah, orang-orang yang tidak mensyukuri nikmat Allah akan mendapatkan keberuntungan, malah akan mendapat adzab dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Maka dari itu saudara-saudaraku, ketika kita diberi nikmat oleh Allah Ta’ala hendaklah kita mensyukuri nikmat tersebut, dengan beribadah kepada-Nya, taat kepada-Nya dan menggunakan nikmat tersebut sebaik-baiknya. Jangan sampai kita terlena dengan nikmat itu, jangan kita sombong dan takabur. Ketahuilah, kehidupan dunia bersifat sementara dan akhirat itu kekal. Semoga kisah Qarun ini menggugah hati kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan menjadikan pelajaran agar jangan seperti dirinya.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar