Tampilkan postingan dengan label Ilmu Biologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ilmu Biologi. Tampilkan semua postingan

Jenis-Jenis Burung Yang Disebutkan Al-Quran

Di dalam Al-Quran kita dapati ada beberapa jenis burung yang disebutkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang mana burung-burung ini tidak sembarang burung. Jadi burung-burung di bawah ini memiliki keistimewaan dan keutamaan.

1. Burung Hud-Hud

Hud-Hud



Burung pertama yang akan kita bahas adalah burung Hud-Hud, yaitu sejenis burung pelatuk. Dikisahkan bahwa ketika Nabi Sulaiman ‘Alaihissalam sedang memeriksa burung-burung, si Hud-Hud tidak hadir dan Baginda Sulaiman ‘Alaihissalam mencari-carinya.

Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. (Q.S. An-Naml : 20)
Ketika itu Nabi Sulaiman ‘Alaihissalam begitu marah dan emosi, bahkan dia ingin menyembelih si Hud-Hud

Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang." (Q.S. An-Naml : 21)
Dan akhirnya Hud-Hud datang dengan suatu berita.

Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba’ suatu berita penting yang diyakini. Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk, agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Allah, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai 'Arsy yang besar." (Q.S. An-Naml : 22-26)
Selanjutnya dapat kita lihat kisahnya di ayat selanjutnya. Jadi burung Hud-Hud ini juga patuh kepada Allah dan menyembah-Nya. Masya Allah.

2. Burung Gagak

Gagak
 Di dalam Al-Quran, burung gagak ini berperan sebagai contoh bagi Qabil yang membunuh saudaranya yaitu Habil karena dendam dan marahnya. Burung gagak ini diperintahkan Allah mengajari bagaimana cara menguburkan seorang yang telah meninggal dengan menggali tanah di bumi.

Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal. (Q.S. Al-Maa’idah : 31)
Dan pada akhirnya Qabil pun mengubur saudaranya dengan perasaan menyesal yang sangat.

3. Burung Salwa

Salwa

Burung salwa ini disebut 4 kali di Al-Quran diiringi dengan “manna”. Manna adalah makanan manis sebagai madu, sedangkan Salwa adalah burung sebangsa puyuh. Keduanya ini merupakan salah satu nikmat yang diberikan kepada Bani Israil umat Nabi Musa ‘Alaihissalam.

Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (Q.S. Al-Baqarah : 57)

4. Burung Ababil



Di dalam Al-Quran, burung Ababil hanya sekali disebut Al-Quran yaitu pada Surah Al-Fiil. Jadi dikisahkan ketika Raja Abrahah (Gubernur Yaman ketika itu) bersama pasukannya ingin menghancurkan Ka’bah kemudian Allah Subhanahu Wa Ta’ala menurunkan burung Ababil yang membawa batu-batu dari tanah yang terbakar untuk dilemparkan kepada Abrahah dan pasukannya, sehingga dibuatlah Abrahah beserta pasukannya mati di tempat dan dijadikan seperti dedauan yang dimakan ulat

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?  dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (Q.S. Al-Fiil : 1-5)
Semoga bermanfaat.

Kenapa Allah Menciptakan Langit dan Bumi Dalam 6 Masa?


Ada yang bertanya kenapa Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, apakah itu bukti bahwa Allah tidak Maha Kuasa? Kenapa Allah tidak menciptakan langit dan bumi dalam waktu sebentar saja?

Jawaban kami :

Memang, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan langit dan bumi dalam enam masa sebagaimana firman-Nya di banyak tempat di Al-Quran.

Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (Q.S. As-Sajdah : 4)

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (Q.S. Yunus : 3)

Lalu kenapa Allah menciptakannya dalam enam masa? Apakah itu Allah tidak Maha Kuasa?

Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah Dzat Yang Maha Kuasa, Dia bisa menciptakan dan berkehendak terhadap sesuatu hanya dengan mengatakan “kun” yang berarti “Jadilah”

Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya bekata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Q.S. Al-Mu’min : 68)

Lalu kenapa Allah Yang Maha Kuasa menciptakan langit dan bumi dalam enam masa? Karena Allah Ta’ala itu ingin menunjukkan kepada kita bahwa segala sesuatu pekerjaan itu memerlukan proses, tidak asal jadi, meskipun Allah mampu melakukannya. Dia ingin menunjukkan kepada kita bahwasannya tanpa proses tidak akan ada keadilan. Seperti proses penciptaan manusia di Al-Quran, bukankah Allah itu Maha Kuasa? Tetapi kenapa Allah melakukannya dengan beberapa tahapan? Itulah alasannya

Melalui proses itulah Dia ingin kita berusaha dan terus berfikir dengan logika kita, kalau kita berdiam diri maka tidak akan ada hasil, Dia meminta kita terus berusaha untuk mencapai hasil yang kita inginkan.

Jadi, Allah menciptakan langit dan bumi dalam 6 masa karena Allah ingin menunjukkan kepada kita bahwasannya segala sesuatu itu butuh proses, bukan karena Allah tidak Maha Kuasa.


Semoga bermanfaat.

Pembahasan Lengkap Tentang "Al-Quran Untuk Dunia Modern"


Di zaman modern kita telah menjadi terbiasa hidup kita sendiri seolah-olah Allah tidak ada. Banyak orang merasa bahwa agama tidak lagi relevan, dan buku-buku kuno dari ajaran agama telah digantikan oleh buku modern ilmu pengetahuan dan pemikiran progresif. Bagaimana dengan Al-Quran?

Banyak daerah penyelidikan mengarah pada kesimpulan bahwa Al-Quran tetap relevan dengan manusia modern. Menggunakan alat pemikiran progresif kita dapat melihat bahwa Quran bukanlah produk dari manusia tetapi wahyu ilahi.

Keajaiban Ilmiah

Pertimbangkan misalnya fakta bahwa ilmu pengetahuan modern telah menyebabkan outdating beberapa kitab suci kuno. Mengapa ini tidak terjadi dalam kasus Quran? Jawabannya adalah bahwa Quran mengungkapkan ide-idenya dengan cara yang akan dipahami penonton pertama, tetapi juga masuk akal dalam usia ilmiah. Misalnya, Al-Qur'an di 51:47 mengatakan bahwa Allah menciptakan alam semesta dengan kekuatan dan bahwa ia mengembangkannya. Ide perluasan alam semesta tidak cukup dipahami pada saat ini diturunkan, dan orang-orang cenderung berpikir bahwa Allah adalah memperluas ketentuan di alam semesta. Selama abad terakhir, bagaimanapun, perluasan alam semesta telah terbukti. Edwin Hubble pertama kali melihat ini karena ia mengintip ke dalam teleskop besar di tahun 1929. Penzias dan Wilson memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 1964 untuk penemuan mereka Cosmic Background Microwave Radiasi yang dipancarkan pada saat Big Bang ledakan ruang dan waktu dalam empat dimensi.

Demikian pula, Quran di 41:11 berbicara tentang waktu ketika alam semesta dukhan. Para pendengar pertama dari Quran akan mengerti kata ini dukhan berarti asap. Tapi pembaca saat ini dapat dengan mudah memahami kata untuk merujuk pada massa gas dari mana alam semesta muncul sebagai dijelaskan oleh Dr. Maurice Bucaille dalam bukunya The Bible, The Qur'an dan Sains. Selain itu, Al-Quran di 21:30 berbicara tentang langit dan bumi yang bergabung bersama-sama di hadapan Allah memisahkan mereka terbelah. Hari ini kita akan memahami ini sebagai referensi untuk akrab asal terpadu dan pemisahan akhirnya galaksi, dan, dalam galaksi kita, tata surya dengan planet-planet yang termasuk bumi.

Sama Ayat 21:30 mengatakan bahwa Tuhan menciptakan setiap makhluk hidup dari air. Di masa lalu orang tidak akan mampu sepenuhnya menghargai betapa benar pernyataan ini benar-benar. Tapi hari ini kita cukup menyadari asal-usul berair hidup. Oleh karena itu ayat Alquran tunggal berisi lebih dari satu pernyataan singkat tentang fenomena diamati dan pengetahuan yang paling canggih dari fenomena ini telah membantu kita untuk memahami dan percaya pada pernyataan Quran lebih dari sebelumnya.

Salah satu daerah yang paling menarik dari penemuan dalam hal ini berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan embrio manusia. Sebelum penemuan orang mikroskop hanya bisa berteori tentang tahap-tahap awal pertumbuhan, dan banyak dari teori mereka akan menggelikan jika disarankan hari ini. Mikroskop diciptakan milenium setelah Quran sudah membuat pernyataan yang akurat tentang tahap awal pertumbuhan. Kita harus, karena itu, bertanya bagaimana pengetahuan ini bisa telah tersedia pada saat komposisi Quran di 7 Century Saudi kecuali itu diberikan melalui wahyu ilahi. Beberapa ilmuwan di lapangan telah bersaksi untuk akurasi laporan Quran yang mereka temukan untuk menjadi jauh maju untuk saat mereka dibuat. Dr Keith Moore adalah penulis The Developing Human, sebuah buku yang diakui dalam bidang Embriologi. Dalam edisi ketiga, pada hal. 8, ia menyajikan laporan dari Al-Qur'an sebagai kemajuan ditandai atas pengetahuan ilmiah dari lapangan yang tersedia pada saat itu. Dalam sebuah makalah yang terpisah ia telah menjelaskan panjang lebar korelasi yang luar biasa ia menemukan antara pernyataan Quran dan data embriologi modern. Misalnya, Al-Quran menyebutkan dalam 23:14 bahwa Allah membuat kita seperti lintah pada satu tahap. Dr Moore menunjukkan bahwa penjelasan ini adalah akurat karena pada 24 hari embrio tidak menyerupai lintah. Selain itu, ia bertindak seperti lintah dalam bahwa ekstrak nutrisi dari darah ibu. Ayat yang sama terus mengatakan bahwa setelah bahwa Allah membuat kita menjadi benjolan dikunyah dalam tahap berikutnya. Dr Moore menunjukkan bahwa embrio pada 28 hari tua terlihat seperti benjolan dikunyah, sebagai somit baru berkembang muncul mirip dengan tanda gigi kita biasanya meninggalkan pada permen karet dikunyah. Pada usia 28 hari embrio tidak lebih besar dari sebutir beras. Ini tidak bisa dipelajari tanpa menggunakan mikroskop. Lalu bagaimana pengetahuan ini menjadi tersedia untuk menemukan jalan ke Quran jika tidak melalui wahyu ilahi?

Keajaiban numerik

Daerah lain yang menarik dari studi modern dari Quran adalah susunan kata-katanya, ayat, dan bab. Tentu, unsur-unsur seperti diatur sehingga untuk menyampaikan makna. Tapi satu tidak akan berharap bahwa pengaturan itu sendiri akan berarti. Misalnya, buku apapun dapat mengatakan bahwa ada 12 bulan atau 365 hari dalam setahun. Tapi misalkan kita mengambil sebuah buku, buku apa pun, dan demi rasa ingin tahu kita menghitung berapa kali menyebutkan kata-kata 'bulan' dan 'hari'. Bagaimana kemungkinan bahwa itu akan menyebutkan kata 'bulan' tepatnya 12 kali dan kata 'hari' tepatnya 365 kali? Untuk itu terjadi secara kebetulan begitu jauh bahwa kita dapat menduga bahwa penulis sengaja direncanakan untuk menggunakan kata itu berkali-kali. Hal ini terjadi bahwa kata 'bulan' (syahr dalam bahasa Arab) terjadi dalam Quran persis 12 kali dan kata 'hari' (yawm dalam bahasa Arab) terjadi dalam Quran persis 365 kali. Sejarah bagaimana Quran datang akan tersedia di dunia adalah cukup jelas bagi kita untuk menegaskan dengan keyakinan bahwa tidak ada penulis manusia direncanakan hasil ini. Alternatif kesimpulan adalah bahwa ini adalah pekerjaan Allah.

Satu mungkin bertanya apakah ini bukan secara kebetulan, meskipun salah satu yang sangat terpencil. Namun, ada begitu banyak contoh jumlah mengejutkan dari huruf, kata, ayat, dan bab dalam Quran bahwa akan cukup masuk akal untuk kredit semua ini untuk kesempatan. Misalnya, Al-Qur'an mengatakan dalam 3:59 bahwa Yesus adalah seperti Adam di hadapan Allah. Ini berarti bahwa sejauh Tuhan yang bersangkutan Yesus dan Adam keduanya ciptaan-Nya. Tapi ada cara lain di mana Yesus adalah seperti Adam. Nama Yesus terjadi dalam Quran 25 kali; nama Adam juga terjadi 25 kali. Dua nama yang tersebar di seluruh Quran. Jarang mereka terjadi dalam bab yang sama.

Untuk seorang penulis telah terus melacak berapa kali kata-kata ini disebutkan dalam buku tidak akan mudah. Quran tidak, seperti buku-buku lain, disusun oleh seseorang secara pribadi dan kemudian membuat publik hanya ketika akhir selesai dan copy direvisi siap untuk sirkulasi atau publikasi. Catatan paling awal dan hanya sekitar ketersediaan pertama Quran kepada dunia menunjukkan bahwa buku itu dibacakan oleh nabi Muhammad, pada siapa akan perdamaian, di segmen singkat selama 23 tahun. The resital pendek sering dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan kepadanya, kadang-kadang oleh para kritikus. Atau, potongan pendek mungkin telah menawarkan bimbingan pada yang baru terjadi peristiwa. Atau mereka mungkin bahkan diprediksi perkembangan masa depan. Oleh karena itu Nabi Muhammad hampir tidak bisa diharapkan sebagai manusia untuk mengingat berapa kali ia mengucapkan semua kata-kata ini. Juga tidak akan punya alasan untuk melakukan hal ini. Jika ia ingin meyakinkan semua orang bahwa itu adalah sebuah buku besar maka ia mungkin telah mengatakan kepada seseorang tentang cara yang luar biasa ini di mana buku ini dirancang. Tapi jumlah kata ini tidak diketahui siapa pun selama berabad-abad setelah kematian nabi. Pada tahun 1938, bagaimanapun, seorang sarjana Mesir Fuad Abdul Baqi disiapkan konkordansi daftar semua kata-kata dari Quran dan lokasi mereka. Sekarang kita bisa melihat sekilas bahwa nama Adam dan Yesus jarang terjadi di dekat satu sama lain; namun mereka terjadi 25 kali setiap.

Demikian pula kita dapat melihat bahwa kata-kata untuk pria dan wanita dalam bentuk tunggal terjadi 24 kali setiap. Demikian kata-kata untuk Setan dan Angel terjadi 68 kali setiap. Kata untuk kehidupan ini (dunya) dan kehidupan akhirat (akhirat) terjadi 115 kali setiap. Sulit untuk menghindari kesimpulan bahwa hasil ini direncanakan. Namun ini tidak pernah rencana setiap manusia. Oleh karena itu kami mencari di sini di rencana Allah. Untuk contoh terakhir, mempertimbangkan fakta bahwa kata-kata untuk lahan kering (barr, yabis) terjadi total 13 kali dalam Quran dan kata untuk laut (bahr) terjadi 32 kali. Ternyata 13:32 adalah rasio perkiraan tanah air di permukaan dunia kita karena ada sekitar 28% tanah dan 72% air.

Berdasarkan bukti yang disajikan di sini, kita dapat menyimpulkan bahwa Quran adalah keajaiban abadi. Ini bukan peninggalan dari masa lalu, tetapi panduan untuk masa depan. Sedangkan penemuan modern yang meragukan banyak kitab suci kuno lainnya, penemuan serupa menunjukkan bahwa beberapa pernyataan Quran mengandung pengetahuan yang harus datang dari Allah. Susunan numerik elemen Quran adalah unik untuk Quran. Banyak upaya telah dilakukan untuk membuktikan fenomena matematika yang sama dalam buku-buku lainnya. Tapi hanya dalam kasus Quran ini berhasil membuktikan.


Tapi Quran bukan tentang ilmu pengetahuan atau matematika. Pesannya adalah tentang Anda dan saya; tentang di mana kita datang dan ke mana kita menuju. Quran memberitahu kita di mana kita berasal, di mana kita menuju, dan bagaimana untuk sampai ke tempat yang tepat dengan melayani Tuhan dan ciptaan Tuhan.

Al-Quran Menerangkan Proses Penciptaan Manusia Secara Lengkap


Al-Quran diturunkan sekitar abad ke 7 Masehi, tepatnya sekitar 1400 tahun yang lalu. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam melalui perantaraan malaikat Jibril.

Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, (Q.S. Al-Haaqqah : 40)

Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-Baqarah : 97)

Tahukah kamu ternyata 14 abad yang lalu, Al-Quran sudah menerangkan ilmu Biologi tentang proses kejadian dan penciptaan manusia secara lengap dan akurat.

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (Q.S. Al-Mu’minuun : 12-14)

Bukan ayat itu saja, seakan Allah SWT ingin menerangkan kita lebih jelas lagi.

Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). (Q.S. Al-Mu’min : 67)

Dan sekali lagi, seakan-akan Allah SWT ingin mengingatkan kita dan memberi kita pelajaran serta menginginkan kita untuk merenunginya.

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (Q.S. Al-Hajj : 5)

Dan ini adalah penjelasan terakhir dari Allah SWT.

Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan. (Q.S. Al-Qiyaamah : 36-39)

Bayangkan saudara-saudaraku, Al-Quran yang diturunkan beratus-ratus tahun yang lalu dapat menjelaskan tentang proses penciptaan manusia yang baru ada sekitar ratusan tahun setelah Rasulullah Shallallaahu ‘alahi Wa Sallam wafat. Apakah kita masih mengingkari dan meragukan Al-Quran?

Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (Q.S. Al-Baqarah : 23)


Semoga bermanfaat.