Menjadi Pemimpin yang Bijaksana



Tips-tips menjadi pemimpin yang bijaksana ala Jejak Sang Cucu :

Jangan Emosional
Kita sebagai pemimpin harus sangat bisa menahan marah dan gampang tersinggung, karena hal tersebut orang yang terampil mengendalikan diri. Berhati-hatilah jika kita termasuk orang yang mudah marah maka jika bertindak biasanya cenderung tergesa-gesa. Orang-orang yang emosional tinggi biasanya tersinggung sedikit oleh bawahannya akan sibuk membela diri dan membalas menyerang, ini tidak bijaksana karena yang dicari adalah kemenangan pribadi bukan kebenaran itu sendiri.

Tidak Egois
Egois jelas akan menghalangi kita menjadi pemimpin bijak, karena bijak itu pada dasarnya ingin kepentingan bersama, orang yang egois biasanya hanya menginginkan kebaikan untuk dirinya sendiri. Orang yang bijak adalah orang yang mau berkorban untuk orang lain bukan mengorbankan orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri.

Dengarkan Nasihat
Jika kita di beri nasihat berterima kasihlah. Jika kita tersinggung karena di sebut bodoh maka seharusnya kita tersinggung jika disebut pintar karena itu tidak benar. Jika kita alergi terhadap kritik, saran, nasehat atau koreksi maka kita tidak akan bisa menjadi pemimpin yang bijak. Jika seorang pemimpin alergi terhadap saran atau nasehat, bahkan memusuhi orang atau bawahannya yang mengkritik, maka dia tidak akan pernah bisa menjadi pemimpin yang baik dan bijak.

Memiliki Kasih Sayang Terhadap Sesama
Orang yang bijak akan sayang terhadap sesama. Ini akan berbeda dengan orang yang hidupnya penuh dengan kebencian, dimana kepuasan batinnya adalah menghancurkan orang lain. Pemimpin yang baik memiliki kasih sayang yang berlimpah tidak hanya pada waktu tugas saja. Tetapi kasih sayangnya juga tidak hanya untuk satu pihak atau kelompok melainkan merata untuk semua golongan baik yang ada dibawahnya, maupun yang ada diatasnya.

Selalu Berupaya Membangun
Orang yang bijak tidak hanyut oleh masa lalu yang membuat lumpuh tetapi selalu menatap ke depan untuk memperbaiki segalanya. Pemimpin yang bijak akan membangkitkan semangat bawahannya yang lemah, menerangi sesuatu yang gelap. Jika melihat orang yang berdosa, maka ia akan bersemangat untuk mengajak orang tersebut untuk bertaubat. Pemimpin yang bijak ingin membuat orang maju dan tidak menyukai kehancuran dan kelumpuhan kecuali bagi kebatilan. Pemimpin yang bijak adalah pemimpin yang maju tidak hanya untuk dirinya tetapi juga untuk bawahan dan orang lain disekitarnya.

Sekian tips-tips dari Jejak Sang Cucu semoga kita akan terus meninggalkan jejak yang baik..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar