Tampilkan postingan dengan label NEWS AND STORY. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NEWS AND STORY. Tampilkan semua postingan

Indonesia Kini Punya Tempe Berstandar International

kunjungi rumah tempe

Untuk mengangkat derajat tempe sebagai makanan asli Indonesia, untuk pertama kalinya di Indonesia dikembangkan tempe berstandar internasional. Rumah Tempe Indonesia yang berada di Bogor, Jawa Barat didirikan guna merespon permintaan pasar akan makanan olahan tempe yang terus meningkat.

Di rumah tempe Indonesia ini, standar pembuatan tempe dibuat lebih berkelas, higienis dengan bahan baku pilihan dan berorentasi ekspor. Semua bahan dasar diseleksi secara ketat, mulai dari pemilihan bahan baku kedelai, sampai tahap pengemasannya pun menggunakan plastik higienis. Plastik digunakan agar proses peragian atau permentasi jauh lebih cepat. Prosesnya juga terbantu menggunakan ruang kedap udara dengan suhu 30 derajat Celcius.

Meningkatkan tempe ke level yang lebih tinggi menjadi salah satu tujuan para perajin tahu tempe Indonesia, agar tempe yang awalnya digemari masyarakat kelas bawah dan dikenal sebagai makanan murah, kini bisa merambah dan diminati kalangan menengah atas. Standar internasional yang dipakai pun menjadi pendongkrak bahwa tempe asal Indonesia buatan rumah tempe indonesia bisa go internasional meramaikan pasar kuliner dunia.

Rumah Tempe Indonesia

Rumah Tempe Indonesia diresmikan pada 6 Juni 2012, di Bogor yang dibentuk oleh Koperasi Pengrajin Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) Kab. Bogor, Mercy Corps dan Forum Tempe Indonesia.

Selain memproduksi tempe yang higienis dan ramah lingkungan, RTI juga akan menjadi pusat belajar bagi pengrajin tempe yang lain. Sehingga memungkinkan percepatan adopsi dan replikasi teknologi dan menjadikan industri tempe di Indonesia berdaya saing internasional.

Rumah Tempe Indonesia mempergunakan peralatan produksi yang lebih modern. Hampir seluruh peralatan yang digunakan menggunakan bahan stainless steel dengan standar food grade. Misalnya seperti tempat mencuci dan merebus kedelai, termasuk papan yang digunakan untuk proses fregmentasi tempe, peralatannya jauh lebih modern. Pabrik ini diklaim ramah lingkungan, karena menggunakan gas elpiji untuk mengurangi dampak polusi, berbeda dengan penggunaan kayu bakar yang masih digunakan untuk pengolahan tempe tradisional.

Jika biasanya pabrik tempe menyisakan limbah yang berdampak dan dapat mencemari lingkungan, di rumah tempe Indonesia hal itu justru tidak terjadi, karena tidak satupun limbah yang terbuang. Limbah dimanfaatkan lagi dengan menggunakan teknologi reaktor biogas yang dapat mengubah limbah menjadi sumber energi rumah tangga.

Tempe Dimata Dunia

Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia.

Tempe mulai dikenal di Eropa melalui orang-orang Belanda. Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.

Sementara itu, tempe populer di AS setelah pertama kali dibuat di sana pada tahun 1958 oleh Yap Bwee Hwa, orang Indonesia yang pertama kali melakukan penelitian ilmiah mengenai tempe.

Di Jepang, tempe diteliti sejak tahun 1926, tetapi baru mulai diproduksi secara komersial sekitar tahun 1983.

Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di AS, dan 8 di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Cina, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas.

Berbagai penelitian dilakukan di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe.

Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).

Allah Meng-GRATIS-kan Makanan untuk Gaza

SubhanALLAH ......................!!  --- Allah Meng-GRATIS-kan Makanan untuk Gaza ---  Puluhan Ikan Pari Terdampar, Berkah bagi Warga Gaza Palestina  Puluhan ikan pari jenis Mobula secara misterius terdampar di pantai Gaza, Palestina, pada Rabu waktu setempat. Peristiwa ini menjadi berkah tersendiri bagi warga Gaza yang merana akibat blokade negara zionis Israel.  Dalam video yang bisa dilihat di Youtube, dilansir Daily Mail, seorang nelayan bernama Eyad Almadoun mengaku terkejut melihat pemandangan tersebut. Dia mengatakan, ikan pari ini terakhir terlihat di pantai Gaza enam tahun lalu.  Dia mengatakan, biasanya warga Gaza mendapatkan ikan ini dari Mesir yang dikirimkan melalui terowongan bawah tanah. Selain menyulitkan, harganya juga sangat mahal.  Wilayah Gaza diblokade Israel setelah Hamas menguasai wilayah itu pada tahun 2007. Akibat blokade tersebut, bahan makanan, pakaian dan bahan bangunan tidak bisa masuk ke Gaza. Warga Gaza hidup serba kekurangan, hanya mengandalkan bantuan dari lembaga kemanusiaan dan barang-barang yang diselundupkan dari terowongan menuju Mesir.  ===== Mari Berdo'a =====  Ya Allah sungguh hebat mukjizat yang kau tunjukkan kepada kami. memang benar Ya Allah.., bila Engkau sudah berkehendak, biarpun seluruh manusia menantang. tak ada yg bisa menghalangi. Dan bila Engkau sudah menyetujui, biarpun seluruh manusia menghalangi, tidak akan mampu.  Ya Allah tetap luruskanlah kami dalam mencari rezeki di jalan yg halal ya Allah. Aaamiiiin.  Komentar "Aamiin" untuk berpartisipasi dalam doa ini.  # Wajib Di SHARE ......



SubhanALLAH ......................!!

Puluhan Ikan Pari Terdampar, Berkah bagi Warga Gaza Palestina

Puluhan ikan pari jenis Mobula secara misterius terdampar di pantai Gaza, Palestina, pada Rabu waktu setempat. Peristiwa ini menjadi berkah tersendiri bagi warga Gaza yang merana akibat blokade negara zionis Israel.

Dalam video yang bisa dilihat di Youtube, dilansir Daily Mail, seorang nelayan bernama Eyad Almadoun mengaku terkejut melihat pemandangan tersebut. Dia mengatakan, ikan pari ini terakhir terlihat di pantai Gaza enam tahun lalu.

Dia mengatakan, biasanya warga Gaza mendapatkan ikan ini dari Mesir yang dikirimkan melalui terowongan bawah tanah. Selain menyulitkan, harganya juga sangat mahal.

Wilayah Gaza diblokade Israel setelah Hamas menguasai wilayah itu pada tahun 2007. Akibat blokade tersebut, bahan makanan, pakaian dan bahan bangunan tidak bisa masuk ke Gaza. Warga Gaza hidup serba kekurangan, hanya mengandalkan bantuan dari lembaga kemanusiaan dan barang-barang yang diselundupkan dari terowongan menuju Mesir.

===== Mari Berdo'a =====

Ya Allah sungguh hebat mukjizat yang kau tunjukkan kepada kami. memang benar Ya Allah.., bila Engkau sudah berkehendak, biarpun seluruh manusia menantang. tak ada yg bisa menghalangi. Dan bila Engkau sudah menyetujui, biarpun seluruh manusia menghalangi, tidak akan mampu.

Ya Allah tetap luruskanlah kami dalam mencari rezeki di jalan yg halal ya Allah. Aaamiiiin.

sumber:Sudah Tahukah Anda ?

Indonesia Di Jajah 3.5 Abad Hanya Karena Sebuah Buku

Image

Tahukah Anda bahwa karena sebuah bukulah maka bangsa Belanda bisa sampai di Nusantara dan melakukan penjajahan atas bumi yang kaya raya ini selama berabad-abad? Buku tersebut berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien , yang ditulis Jan Huygen van Linshoten di tahun 1595.

Inilah kisahnya:
Jauh sebelum Eropa terbuka matanya mencari dunia baru, warga pribumi Nusantara hidup dalam kedamaian. Situasi ini berubah drastis saat orang-orang Eropa mulai berdatangan dengan dalih berdagang, namun membawa pasukan tempur lengkap dengan senjatanya. Hal yang ironis, tokoh yang menggerakkan roda sejarah dunia masuk ke dalam kubangan darah adalah dua orang Paus yang berbeda. Pertama, Paus Urbanus II, yang mengobarkan perang salib untuk merebut Yerusalem dalam Konsili Clermont tahun 1096. Dan yang kedua, Paus Alexander VI.

Perang Salib tanpa disadari telah membuka mata orang Eropa tentang peradaban yang jauh lebih unggul ketimbang mereka. Eropa mengalami pencerahan akibat bersinggungan dengan orang-orang Islam dalam Perang Salib ini. Merupakan fakta jika jauh sebelum Eropa berani melayari samudera, bangsa Arab telah dikenal dunia sebagai bangsa pedagang pemberani yang terbiasa melayari samudera luas hingga ke Nusantara. Bahkan kapur barus yang merupakan salah satu zat utama dalam ritual pembalseman para Fir’aun di Mesir pada abad sebelum Masehi, didatangkan dari satu kampung kecil bernama Barus yang berada di pesisir barat Sumatera tengah.

Dari pertemuan peradaban inilah bangsa Eropa mengetahui jika ada satu wilayah di selatan bola dunia yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya, yang tidak terdapat di belahan dunia manapun. Negeri itu penuh dengan karet, lada, dan rempah-rempah lainnya, selain itu Eropa juga mencium adanya emas dan batu permata yang tersimpan di perutnya. Tanah tersebut iklimnya sangat bersahabat, dan alamnya sangat indah. Wilayah inilah yang sekarang kita kenal dengan nama Nusantara. Mendengar semua kekayaan ini Eropa sangat bernafsu untuk mencari semua hal yang selama ini belum pernah didapatkannya.

Paus Alexander VI pada tahun 1494 memberikan mandat resmi gereja kepada Kerajaan Katolik Portugis dan Spanyol melalui Perjanjian Tordesillas. Dengan adanya perjanjian ini, Paus Alexander dengan seenaknya membelah dunia di luar daratan Eropa menjadi dua kapling untuk dianeksasi. Garis demarkasi dalam perjanjian Tordesilas itu mengikuti lingkaran garis lintang dari Tanjung Pulau Verde, melampaui kedua kutub bumi. Ini memberikan Dunia Baru—kini disebut Benua Amerika—kepada Spanyol. Afrika serta India diserahkan kepada Portugis. Paus menggeser garis demarkasinya ke arah timur sejauh 1.170 kilometer dari Tanjung Pulau Verde. Brazil pun jatuh ke tangan Portugis. Jalur perampokan bangsa Eropa ke arah timur jauh menuju kepulauan Nusantara pun terbagi dua. Spanyol berlayar ke Barat dan Portugis ke Timur, keduanya akhirnya bertemu di Maluku, di Laut Banda.

Sebelumnya, jika dua kekuatan yang tengah berlomba memperbanyak harta rampokan berjumpa tepat di satu titik maka mereka akan berkelahi, namun saat bertemu di Maluku, Portugis dan Sanyol mencoba untuk menahan diri. Pada 5 September 1494, Spanyol dan Portugal membuat perjanjian Saragossa yang menetapkan garis anti-meridian atau garis sambungan pada setengah lingkaran yang melanjutkan garis 1.170 kilometer dari Tanjung Verde. Garis itu berada di timur dari kepulauan Maluku, di sekitar Guam.
Sejak itulah, Portugis dan Spanyol berhasil membawa banyak rempah-rempah dari pelayarannya. Seluruh Eropa mendengar hal tersebut dan mulai berlomba-lomba untuk juga mengirimkan armadanya ke wilayah yang baru di selatan. Ketika Eropa mengirim ekspedisi laut untuk menemukan dunia baru, pengertian antara perdagangan, peperangan, dan penyebaran agama Kristen nyaris tidak ada bedanya. Misi imperialisme Eropa ini sampai sekarang kita kenal dengan sebutan “Tiga G”: Gold, Glory, dan Gospel. Seluruh penguasa, raja-raja, para pedagang, yang ada di Eropa membahas tentang negeri selatan yang sangat kaya raya ini. Mereka berlomba-lomba mencapai Nusantara dari berbagai jalur. Sayang, saat itu belum ada sebuah peta perjalanan laut yang secara utuh dan detil memuat jalur perjalanan dari Eropa ke wilayah tersebut yang disebut Eropa sebagai Hindia Timur. Peta bangsa-bangsa Eropa baru mencapai daratan India, sedangkan daerah di sebelah timurnya masih gelap.

Dibandingkan Spanyol, Portugis lebih unggul dalam banyak hal. Pelaut-pelaut Portugis yang merupakan tokoh-tokoh pelarian Templar (dan mendirikan Knight of Christ), dengan ketat berupaya merahasiakan peta-peta terbaru mereka yang berisi jalur-jalur laut menuju Asia Tenggara. Peta-peta tersebut saat itu merupakan benda yang paling diburu oleh banyak raja dan saudagar Eropa. Namun ibarat pepatah, “Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga”, maka demikian pula dengan peta rahasia yang dipegang pelaut-pelaut Portugis. Sejumlah orang Belanda yang telah bekerja lama pada pelaut-pelaut Portugis mengetahui hal ini. Salah satu dari mereka bernama Jan Huygen van Linschoten. Pada tahun 1595 dia menerbitkan buku berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien, Pedoman Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis, yang memuat berbagai peta dan deksripsi amat rinci mengenai jalur pelayaran yang dilakukan Portugis ke Hindia Timur, lengkap dengan segala permasalahannya.

Buku itu laku keras di Eropa, namun tentu saja hal ini tidak disukai Portugis. Bangsa ini menyimpan dendam pada orang-orang Belanda. Berkat van Linschoten inilah, Belanda akhirnya mengetahui banyak persoalan yang dihadapi Portugis di wilayah baru tersebut dan juga rahasia-rahasia kapal serta jalur pelayarannya. Para pengusaha dan penguasa Belanda membangun dan menyempurnakan armada kapal-kapal lautnya dengan segera, agar mereka juga bisa menjarah dunia selatan yang kaya raya, dan tidak kalah dengan kerajaan-kerajaan Eropa lainnya.

Pada tahun 1595 Belanda mengirim satu ekspedisi pertama menuju Nusantara yang disebutnya Hindia Timur. Ekspedisi ini terdiri dari empat buah kapal dengan 249 awak dipimpin Cornelis de Houtman, seorang Belanda yang telah lama bekerja pada Portugis di Lisbon. Lebih kurang satu tahun kemudian, Juni 1596, de Houtman mendarat di pelabuhan Banten yang merupakan pelabuhan utama perdagangan lada di Jawa, lalu menyusur pantai utaranya, singgah di Sedayu, Madura, dan lainnya. Kepemimpinan de Houtman sangat buruk. Dia berlaku sombong dan besikap semaunya pada orang-orang pribumi dan juga terhadap sesama pedagang Eropa. Sejumlah konflik menyebabkan dia harus kehilangan satu perahu dan banyak awaknya, sehingga ketika mendarat di Belanda pada tahun 1597, dia hanya menyisakan tiga kapal dan 89 awak. Walau demikian, tiga kapal tersebut penuh berisi rempah-rempah dan benda berharga lainnya.

Orang-orang Belanda berpikiran, jika seorang de Houtman yang tidak cakap memimpin saja bisa mendapat sebanyak itu, apalagi jika dipimpin oleh orang dan armada yang jauh lebih unggul. Kedatangan kembali tim de Houtman menimbulkan semangat yang menyala-nyala di banyak pedagang Belanda untuk mengikut jejaknya. Jejak Houtman diikuti oleh puluhan bahkan ratusan saudagar Belanda yang mengirimkan armada mereka ke Hindia Timur. Dalam tempo beberapa tahun saja, Belanda telah menjajah Hindia Timur dan hal itu berlangsung lama hingga baru merdeka pada tahun 1945.Semoga menambah wawasan kita semua.

sumber:
Sudah Tahukah Anda ?

Jawaban dari kilat raksasa langit Cina

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Sebuah pemandangan langka sebuah "kilat raksasa", ledakan besar dan misterius petir yang menghubungkan badai petir dengan bagian atas atmosfer, muncul di langit Cina pada 2010 dan baru-baru ini fenomena itu dijelaskan oleh para peneliti.
Kilat raksasa yang terjadi di Cina timur pada 12 Agustus 2010 itu merupakan merupakan satu-satunya fenomena yang terjadi di jarak terjauh dari darat yang pernah diamati dari khatulistiwa, terang tim peneliti tersebut.

Kilat yang muncul sebelumnya pernah terlihat di daerah tropis atau subtropis, tapi yang satu ini terjadi di sekitar lintang 35 derajat.

"Ini adalah laporan pertama dari Cina daratan," ungkap ketua peneliti Jing Yang, seorang peneliti atmosfer dari Chinese Academy of Sciences di Beijing, kepada OurAmazingPlanet. Hasil penelitian tersebut baru-baru ini diterbitkan dalam “Chinese Science Bulletin”.

Para peneliti mendapat tampilan yang bagus dari badai tersebut dengan menggunakan berbagai alat, termasuk data radar Doppler dan gambar cuaca dalam radiasi sinar inframerah.

Kilat raksasa itu mencapai puncaknya pada sekitar 89 km di atas permukaan tanah, jauh di atas puncak awan yang diukur dengan radar Doppler pada ketinggian 17 km. 

Jing Yang menambahkan, timnya kemungkinan telah melihat kilat raksasa lain di daerah yang sama saat badai petir yang berbeda terjadi, tetapi mengatakan bahwa mereka perlu memeriksa kembali data untuk konfirmasi.

"Fenomena ini tidak sejelas seperti yang sebelumnya apakah itu adalah kilat raksasa atau bukan," katanya.

Aktivitas listrik di atas awan badai terbukti secara ilmiah baru pada abad lalu, meskipun rumor berdasarkan pada pengamatan yang tidak didokumentasikan sudah menyebar jauh sebelum itu.

Muatan listrik ini dapat berupa beberapa bentuk, seperti sprite (kilat berwarna oranye-merah) dan kilat biru, yang muncul seperti bentuk kerucut berwarna biru.

Kilat raksasa pertama yang berhasil dikonfirmasi dilaporkan terjadi pada 2001, setelah peneliti Amerika melihat sebuah kilat biru mencapai ketinggian 70 km di atas awan di Arecibo Observatory di Puerto Rico. Ini hampir dua kali lipat dari batas kilat yang sebelumnya diamati yang berketinggian 42 km.

Dua tahun kemudian, para peneliti menggambarkan bentuk seperti "kilat pohon" dan "kilat wortel" yang mereka lihat saat badai 2002 di atas Laut Cina Selatan dekat Filipina.

Meskipun para peneliti masih mencoba memahami bagaimana kilat raksasa tersebut terjadi, mereka percaya bahwa kilat mengimbangi muatan listrik selama badai petir berlangsung dengan melepaskannya ke ionosfer, bagian atmosfer di atasnya yang berisi partikel bermuatan listrik.

Kabar Terbaru C-705 dan KFX/IFX...?


Foto: Kabar Terbaru C-705 dan KFX/IFX...? (fir)   Selasa (26/2) malam, Kepala pusat komunikasi publik Kementerian Pertahanan mengadakan acara silahturahmi dengan awak media di Gedung Kemhan di Jakarta. Acara tersebut lebih merupakan pisah sambut pejabat baru di lingkungan Komunikasi Publik Kemhan. Kini, Kapuskomlik Kemhan dijabat oleh Brigjen TNI Sisiriadi, menggantikan Brigjen TNI Bambang Hartawan yang akan menempati pos baru sebagai Karo TU Kemhan. Brigjen TNI Sisriadi sendiri bukan orang asing di kalangan awak media. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kadispen TNI AD. Namun, sebelum menjabat sebagai Kapuskomlik, Brigjen TNI Sisriadi menjabat sebagai Dirtekind Ditjen Pothan Kemhan.     Latar belakang sebagai Dirtekind tersebutlah yang menarik bagi ARC. Dalam kesempatan berbincang-bincang, ARC pun menanyakan soal kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan berbagai negara. Salah satunya yaitu mengenai kerjasama produksi Rudal C-705 dengan China. Birgjen TNI Sisriadi pun menjelaskan, hingga kini proses kerja sama tersebut masih terus dinegosiasikan alias belum banyak perkembangan berarti. Pasalnya, menurutnya pihak China mengajukan skema kerja sama yang tidak bagus bagi Indonesia. "mereka inginnya kerja sama itu dimulai dari awal sekali, seperti bagaimana cara merakit. padahal, kita tidak butuh itu. yang kita butuh itu kan desain, sistem pemandu dan know how-nya", kata Brigjen Sisriadi.    Lebih lanjut, China juga meminta kontrak senilai US$ 35 juta hanya untuk Transfer teknologi bagaimana menguji coba rudal tersebut sebelum digunakan. Sepertipemeriksaan fisik, uji kalibrasi dan lainnya. Menurut Kemhan, hal tersebut tidak bisa diterima lantaran pengetahuan semacam itu seharusnya memang sudah termasuk dalam kontrak pembelian, bukan Transfer Teknologi. Namun demikian, Kapuskomlik Kemhan memastikan bahwa pihaknya telah membeli Rudal C-705 untuk melengkapi KCR-40 buatan PT. Palindo Marine Shipyard. Hanya saja, Brigjen Sisriadi hanya tersenyum ketika dikejar berapa banyak yang telah dibeli. "coba saja kamu hitung sendiri, hingga tahun 2014 kita akan punya setidaknya 6 buah KCR-40. berarti kita beli berapa..?", candanya. Alhasil, untuk masalah Rudal ini, Kemhan masih melakukan negosiasi dengan pihak China.  Selanjutknya Kapuskomlik Kemhan yang baru menjabat itu juga menjelaskan soal Proyek KFX/IFX. Seperti pada berita sebelumnya, tidak ada kabar baru mengenai proyek ini. Kapuskomlik memastikan, di tahun 2013 ini, Korea Selatan menunda pembiayaan program KFX. Hal tersebut dilakukan lantaran Korea Selatan memajukan terlebih dahulu program FX-III mereka. Dari program FX-III tersebut, Korsel akan meminta ToT atau Offset yang  nantinya akan digunakan untuk program KFX. Pasalnya memang ada beberapa teknologi yang belum dikuasai baik Indonesia maupun Korsel. Nah, hal tersebut bisa diraih melalui ToT program FX-III. Kapuskomlik Kemhan juga yakin Korea Selatan tidak akan membatalkan proyek ini secara sepihak. "mereka sudah keluar banyak lho.. jauh lebih banyak dibanding kita. akan sangat rugi bagi mereka", tandas Kapuskomlik Kemhan Brigjen TNI Sisriadi. (ARC)
Selasa (26/2) malam, Kepala pusat komunikasi publik Kementerian Pertahanan mengadakan acara silahturahmi dengan awak media di Gedung Kemhan di Jakarta. Acara tersebut lebih merupakan pisah sambut pejabat baru di lingkungan Komunikasi Publik Kemhan. Kini, Kapuskomlik Kemhan dijabat oleh Brigjen TNI Sisiriadi, menggantikan Brigjen TNI Bambang Hartawan yang akan menempati pos baru sebagai Karo TU Kemhan. Brigjen TNI Sisriadi sendiri bukan orang asing di kalangan awak media. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kadispen TNI AD. Namun, sebelum menjabat sebagai Kapuskomlik, Brigjen TNI Sisriadi menjabat sebagai     Dirtekind Ditjen Pothan Kemhan.

Latar belakang sebagai Dirtekind tersebutlah yang menarik bagi ARC. Dalam kesempatan berbincang-bincang, ARC pun menanyakan soal kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan berbagai negara. Salah satunya yaitu mengenai kerjasama produksi Rudal C-705 dengan China. Birgjen TNI Sisriadi pun menjelaskan, hingga kini proses kerja sama tersebut masih terus dinegosiasikan alias belum banyak perkembangan berarti. Pasalnya, menurutnya pihak China mengajukan skema kerja sama yang tidak bagus bagi Indonesia. "mereka inginnya kerja sama itu dimulai dari awal sekali, seperti bagaimana cara merakit. padahal, kita tidak butuh itu. yang kita butuh itu kan desain, sistem pemandu dan know how-nya", kata Brigjen Sisriadi.

Lebih lanjut, China juga meminta kontrak senilai US$ 35 juta hanya untuk Transfer teknologi bagaimana menguji coba rudal tersebut sebelum digunakan. Sepertipemeriksaan fisik, uji kalibrasi dan lainnya. Menurut Kemhan, hal tersebut tidak bisa diterima lantaran pengetahuan semacam itu seharusnya memang sudah termasuk dalam kontrak pembelian, bukan Transfer Teknologi. Namun demikian, Kapuskomlik Kemhan memastikan bahwa pihaknya telah membeli Rudal C-705 untuk melengkapi KCR-40 buatan PT. Palindo Marine Shipyard. Hanya saja, Brigjen Sisriadi hanya tersenyum ketika dikejar berapa banyak yang telah dibeli. "coba saja kamu hitung sendiri, hingga tahun 2014 kita akan punya setidaknya 6 buah KCR-40. berarti kita beli berapa..?", candanya. Alhasil, untuk masalah Rudal ini, Kemhan masih melakukan negosiasi dengan pihak China.

Selanjutknya Kapuskomlik Kemhan yang baru menjabat itu juga menjelaskan soal Proyek KFX/IFX. Seperti pada berita sebelumnya, tidak ada kabar baru mengenai proyek ini. Kapuskomlik memastikan, di tahun 2013 ini, Korea Selatan menunda pembiayaan program KFX. Hal tersebut dilakukan lantaran Korea Selatan memajukan terlebih dahulu program FX-III mereka. Dari program FX-III tersebut, Korsel akan meminta ToT atau Offset yang nantinya akan digunakan untuk program KFX. Pasalnya memang ada beberapa teknologi yang belum dikuasai baik Indonesia maupun Korsel. Nah, hal tersebut bisa diraih melalui ToT program FX-III. Kapuskomlik Kemhan juga yakin Korea Selatan tidak akan membatalkan proyek ini secara sepihak. "mereka sudah keluar banyak lho.. jauh lebih banyak dibanding kita. akan sangat rugi bagi mereka", tandas Kapuskomlik Kemhan Brigjen TNI Sisriadi.
(ARC)


sumber:
INFO MILITER

Kenapa Kita Tidak Langsung Perang Saja dengan Malaysia?


Foto: “Kenapa Kita Tidak Langsung Perang Saja dengan Malaysia?” (fir)   TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah anggota Pramuka yang ikut dalam Pelantara II melontarkan berbagai pertanyaan terkait bela negara kepada Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan RI, Pos Hutabarat.  Salah satunya Ronal, dari Kwarda Bekasi yang menanyakan tentang gangguan negara tetangga Malaysia. "Kalau ada gangguan dari negara tetangga seperti Malaysia, kenapa kita tidak langsung perang saja, saya yakin tentara kita menang," tanyanya.  Pos Hutabarat menjelaskan, apa yang dilakukan Indonesia memang bisa saja. Tapi Indonesia masih memperhatikan situasi dan berpikir jangka panjang. "Banyak pujian dari internasional dengan pilihan Indonesia sebagai negara damai," jelasnya.  Bahkan kata Pos Hutabarat, dengan memilih tidak langsung berperang, Indonesia menjadi negara panduan bagi negara tetangga lainnya. Selain pertanyaan seputar perang, anggota Pramuka ini ada juga yang bertanya tentang anggaran, wajib militer, penjagaan perbatasan dan pertanyaan lain. Pertanyaan lain adalah seputar proses penerimaan siswa di AAL.  Editor: Dodi Esvandi | Sumber: Surya   http://www.tribunnews.com/2013/02/26...engan-malaysiaTRIBUNNEWS.COM – Sejumlah anggota Pramuka yang ikut dalam Pelantara II melontarkan berbagai pertanyaan terkait bela negara kepada Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan RI, Pos Hutabarat.


Salah satunya Ronal, dari Kwarda Bekasi yang menanyakan tentang gangguan negara tetangga Malaysia. "Kalau ada gangguan dari negara tetangga seperti Malaysia, kenapa kita tidak langsung perang saja, saya yakin tentara kita menang," tanyanya.

Pos Hutabarat menjelaskan, apa yang dilakukan Indonesia memang bisa saja. Tapi Indonesia masih memperhatikan situasi dan berpikir jangka panjang. "Banyak pujian dari internasional dengan pilihan Indonesia sebagai negara damai," jelasnya.

Bahkan kata Pos Hutabarat, dengan memilih tidak langsung berperang, Indonesia menjadi negara panduan bagi negara tetangga lainnya. Selain pertanyaan seputar perang, anggota Pramuka ini ada juga yang bertanya tentang anggaran, wajib militer, penjagaan perbatasan dan pertanyaan lain. Pertanyaan lain adalah seputar proses penerimaan siswa di AAL.


Sumber: Surya