Tampilkan postingan dengan label Guru Sekumpul. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Guru Sekumpul. Tampilkan semua postingan

Ringkasan Pengajian Guru Sekumpul (Part 3) - Tanda-tanda Ahlu Sunnah Wal Jama'ah

Bismillahhirrahmanirrahim...


Assalamu'alaikum wr wb..
Sama halnya seperti postingan yang part 2, kali ini postingan yang part 3 akan lebih memperjelas yang sudah diposting pada part 2 yaitu tentang Tanda-tanda Ahlu Sunnah Wal Jama'ah. Postingan ini diambil masih dari catatan buku ayah penulis pada Jum'at, 9 Januari 2004.

Berikut isi dari bukuny, Ahlu Sunnah Wal Jama'ah Tanda-tandanya adalah :
  1. Mengurusi/memperbaiki diri sendiri lebih utama (penting) dan Afdhal daripada mengurusi orang lain,
  2. Selalu mencari sesuatu yang halal,
  3. Mereka menyembunyikan ibadahnya,
  4. Takut akan riya saat memberi nasehat atau ketika mendengarkan nasehat,
  5. Waktu membaca atau mendengar ayat Al-Qur'an menangis, tetapi saat ada orang yang melihat maka menangisnya disembunyikan,
  6. Tidak menghinakan diri sendiri dihadapan orang banyak,
  7. Benci apabila ditanya pekerjaan
  8. Tidak mengurusi apa yang dikerjakan oleh orang lain,
  9. Tidak cinta pada dunia,
  10. Tidak gembira terhadap datangnya dunia,
  11. Tidak sedih apabila dunia meninggalkannya, karena semua itu permainan Ilahirobbi,
  12. Ada mereka yang hanya makan kurma, tetapi syukurnya luar biasa,
  13. Tidak pernah memerintah istrinya untuk membuat makanan,
  14. Tidak memaksakan diri untuk makan makanan yang enak dan membeli barang yang bagus, kecuali untuk mensyukuri pemberian Allah SWT,
  15. Mereka suka bersedekah,
  16. Menggunakan uangnya untuk memberi orang yang kelaparan,
  17. Membelikan pakaian buat orang yang membutuhkan,
  18. Yang sempurna imannya ialah menyimpan banyak uang untuk berbagi,
Semoga dapat bermanfa'at, salah khilaf mohon ampun yang sebesar-besarnya. Kesempuranaan hanya milik Allah.

Ringkasan Pengajian Guru Sekumpul (Part 2) - Akhlak Ahlu Sunnah Wal Jama'ah

Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamu'alaikum wr wb...

Melanjutkan postingan yang sudah ada pada part 1, postingan ini diambil dari isi buku catatan Ayah yang bertanggal 2 Januari 2004 mengenai "Akhlah Ahlu Sunnah Wal Jama'ah".

 
Berikut isi akhlak dari Ahlu Sunnah Wal Jama'ah, yaitu :
  1. Tidak suka menghina orang lain,
  2. Menyayangi sesama,
  3. Tidak pernah merasa diri pernah berbuat baik,
  4. Tidak merasa diri lebih bagus dari orang lain,
  5. Tidak menuntut balasan dalam berbuat kebaikan,
  6. Tidak menuntut haknya, karena dirinya merasa tidak mempunyai hak,
  7. Mementingkan orang lain,
  8. Menganggap diri fana dan lemah,
  9. Siang dan malam selalu malaksanakan kewajiban kepada Allah,
Semoga dengan postingan ini kita sama-sama bisa mengamalkannya, dan termasuk pada golongan yang benar. Insya Allah juga mendapatkan syafa'at Baginda Rasulullah SAW. Aamiin..

Ringkasan Pengajian Guru Sekumpul (Part 1)

Bismillahirrahmanirrahim..
Assalmu'alaikum wr wb


Kali ini sang pemberi jejak mencoba memberikan informasi Agama yang didapatkan dari buku catatan Ayah Penulis yang berisi Pengajian Guru Sekumpul Martapura Kalsel pada Jum'at, 19 Desember 2003. Biarpun catatan ini sudah cukup lama, tapi bagi penulis tidak ada ilmu Agama yang habis dimakan usia begitu juga limpahan syafa'at yang akan diberikan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya yang selalu bertaqwa kepada Allah SWT.

Oke langsung ke isi buku catatan yang berisi :
  1. Apabila ada orang mengabulkan hajat kita, maka kita berterima kasih kepadanya dan memuji kebaikannya,
  2. Apabila orang tidak mau mengabulkan hajat kita, maka jangan memusuhi orang tersebut dan kita harus berfikir mungkin sudah takdir,
  3. Tanda-tanda bukan ahli Sunnah wal Jama'ah antara lain : 1. Menghina Ulama Tauhid dan Tasawuf, 2. Menghina Ulama Fiqih
  4. Jangan terlalu bergembira/bersenang-senang, kecuali apabila sudah masuk Surga,
  5. Janganlah memelihara sangka jahat kepada orang lain, karena itu merupakan ciri orang yang nanti matinya kafir
  6. Apabila melihat musibah dan orang berbuat maksiat, maka ucapkan dalam hati "Alhamdulillah.. aku tidak terkena musibah dan aku tidak seperti itu",
  7. Kepada orang yang berbuat maksit, maka kita jangan langsung me'itirad.
Mungkin hanya itu yang dapat penulis tulis diartikel ini, penulis menulis artikel ini bukan berarti lebih baik daripada yang membaca artikel ini, justru lebih buruk. Dengan artikel ini penulis hanya berharap agar kita semakin cinta dengan Allah, Rasulullah, dan Para Wali-wali Allah.

Pengajian berikutnya...(bersambung)